TUGAS TERSTRUKTUR SOSIOLOGI PEDESAAN
MAKALAH
PERUBAHAN
SOSIAL PADA MASYARAKAT

Disusun oleh :
NAM : ENI NUR’AENI
NIM :
D1E012068
KELAS : B
LABORATORIUM
SOSIAL EKONOMI
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2013
KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
berkah, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Perubahan Sosial Pada Masyarakat”.
Adapun
tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi
Pedesaan dan tersusunnya makalah ini berkat bimbingan, petunjuk, dan nasihat
dari dosen pengampu yang telah mengajari penulis tentang hal yang berkaitan
dengan Perubahan Sosial.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat.
Purwokerto,
Juni 2013
Penulis

KATA
PENGANTAR…………………………………………………………......i
DAFTAR ISI…….………………………………………………………………..ii
I PENDAHULUAN………………………………………………….…………..1
1.1 Latar
Belakang………………………………………………………...1
1.2
Rumusan Masalah……………………………………………………..2
1.3 Tujuan…………………………………………………………………2
1.4 Manfaat………………………………………………………………..3
II. PEMBAHASAN…………...………………………………………………….4
III. KESIMPULAN………………………………………………………..........11
DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………………….......iii
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perubahan
sosial merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Perubahan akan terjadi secara
terus menerus, baik dalam kehidupan individu maupun kehidupan masyarakat. Perubahan sosial
sudah berlangsung sangat pesat, baik perubahan yang sengaja direncanakan oleh
para agent of change maupun perubahan yang tidak direncanakan.
Terjadinya perubahan sosial di kalangan masyarakat adalah hal yang wajar yang
dialami oleh seluruh masyarakat di dunia. Akan tetapi tidak semua orang mempunyai kesepakatan sama
dalam mengartikan proses perubahan sosial. Dalam perkembangannya pun, para ahli memperlihatkan perbedaan dalam memahami
perubahan sosial.
Perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi
dalam lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem
sosialnya. Tekanan pada definisi tersebut adalah pada lembaga masyarakat
sebagai himpunan kelompok manusia dimana perubahan dalam unsur – unsur yang
mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti misalnya perubahan dalam unsur
geografis, biologis, ekonomis dan kebudayaan.
Perubahan-perubahan sosial yang
terjadi dalam mayarakat dapat diketahui dengan cara membandingkan keadaan
masyarakat pada waktu tertentu dengan keadaan dimasa lampau. Perubahan-perubahan
yang terjadi dalam masyarakat akan menimbulkan ketidaksesuaian antara
unsur-unsur yang ada pada masyarakat. Sehingga akan mengubah sturktur dan
fungsi dari unsur-unsur sosial masyarakat tertentu.
Untuk mempelajari perubahan pada masyarakat, perlu diketahui
sebab-sebab yang melatari terjadinya perubahan itu. Apabila diteliti lebih
mendalam sebab terjadinya suatu perubahan masyarakat, mungkin karena adanya
sesuatu yang dianggap sudah tidak lagi memuaskan. Menurut Soekanto, penyebab
perubahan sosial dalam suatu masyarakat dibedakan menjadi dua macam yaitu
faktor dari dalam dan luar. Faktor penyebab yang berasal dari dalam masyarakat
sendiri antara lain bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk, penemuan baru,
pertentangan dalam masyarakat, terjadinya pemberontakan atau revolusi.
Sedangkan faktor penyebab dari luar masyarakat adalah lingkungan fisik sekitar,
peperangan, pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Menurut
Thorsten Veblen, perubahan sosial yang terjadi di masyarakat sangat ditentukan
oleh teknologi. Namun demikian, sulit untuk dibantahkan
bahwa teknologi sangat memengaruhi sikap dan prilaku manusia. Namun tidak semua
perubahan sosial yang terjadi di masyarakat selalu berdampak positif, akan
tetapi disisi lain pasti memiliki dampak negatif. Hal ini dapat kita lihat
dalam realitas kehidupan masyarakat disekitar kita. Oleh karena itu pada
makalah ini kami akan membahas mengenai perubahan sosial yang terjadi di
lingkungan masyarakat sekitar.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
dikemukakan, maka rumusan masalah dari Makalah ini adalah :
1.
Apakah Pengertian
perubahan sosial ?
2.
Apa saja teori-teori perubahan sosial ?
3.
Apakah
faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan sosial ?
4.
Apa saja bentuk-bentuk perubahan sosial ?
5.
Apa
saja dampak dari perubahan sosial ?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah
ini adalah :
1.
Mengetahui pengertian dari perubahan sosial.
2.
Mengetahui teori-teori perubahan sosial.
3.
Mengetahui faktor-faktor terjadinya perubahan sosial.
4.
Mengetahui bentuk-bentuk perubahan sosial.
5.
Mengetahui dampak dari perubahan sosial.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan makalah
ini adalah :
1.
Dapat mengetahui pengertian dari perubahan sosial.
2.
Mampu mempelajari teori-teori dan bentuk-bentuk
perubahan sosial.
3.
Dapat
mengetahui faktor-faktor
dan dampak dari perubahan sosial.
II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Perubahan Sosial
Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat disetiap
masyarakat. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat akan
menimbulkan ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial yang ada didalam
masyarakat, sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai
fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan. Menurut Nursid Sutmaatmadja “
perubahan segala aspek kehidupan, tidak hanya dialami, dihayati dan dirasakan
oleh anggota masyarakat. Melainkan telah diakui serta didukungnya. Jika proses
tersebut telah terjadi demikian maka dapat dikatakan bahwa masyarakat tersebut
telah mengalami “perubahan sosial”. Pada masyarakat tersebut, struktur,
organisasi, dan hubungan sosial telah mengalami perubahan. Dapat disimpulkan
bahwa perubahan sosial mencangkup tiga hal yaitu:
1)
Perubahan
struktur dalam sosial
2)
Perubahan
organisasi sosial.
3)
Perubahan
hubungan sosial.
Perubahan
Sosial menurut para pakar :
1)
Kingsley Davis, Perubahan
sosial sebagai perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
Misal: pengorganisasian buruh menyebabkan perubahan hubungan buruh dan
majikan.
2)
Mac Iver, Perubahan sosial
sebagai perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau
sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
3)
Gillin dan Gillin, Perubahan
sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik
karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk,
ideologi maupun difusi ataupun penemuan baru dalam masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan
yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang
mempengaruhi sistem sosial, termasuk didalamnya nilai-nilai sikap-sikap dan
pola prilaku diantara kelompok dalam masyarakat menurutnya, antara perubahan
sosial dan perubahan kebudayaan memiliki satu aspek yang sama yaitu keduanya
bersangkut paut dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan
cara masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. William F. Ogburn mengemukakan
bahwa ruang lingkup perubahan-perubahan sosial mencangkup unsur-unsur
kebudayaan yang materil maupun immateril dengan menekankan bahwa pengaruh yang
besar dari unsur-unsur immaterial. Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial
sebagai perubahan yang terjadi dalam fungsi dan struktur masyarakat.
Perubahan sosial itu bersifat umum meliputi perubahan berbagai
aspek dalam kehidupan masyarakat, sampai pada pergeseran persebaran umur,
tingkat pendidikan dan hubungan antar warga. Dari perubahan aspek-aspek
tersebut terjadi perubahan struktur masyarakat serta hubungan sosial. Perubahan
sosial tidak dapat dilepaskan dari perubahan kebudayaan. Hal ini disebabkan
kebudayaan hasil dari adanya masyarakat, sehingga tidak akan adanya kebudayaan
apabila tidak ada masyarakat yang mendukungnya dan tidak ada satupun masyarakat
yang tidak memiliki kebudayaan.
2.1 Teori Perubahan Sosial
Teori perubahan sosial pada dasarnya dapat dikelompokan
dalam dua kelompok, yaitu teori klasik dan teori modern.
1) Teori Klasik Perubahan Sosial
Pemikiran para tokoh klasik tentang
perubahan sosial dapat digolongkan ke dalam beberapa pola, perubahan social
pola linear, perubahan social pola siklus, dan perubahan sosial gabungan
beberapa pola.
a.
Pola
Linear
Perubahan sosial mengikuti pola
linear seperti dikemukakan oleh Auguste Comte. Dia mengatakan bahwa kemajuan
progresif peradaban manusia mengikuti suatu jalan yang alami, pasti, sama, dan
tak terletakkan. Perubahan selalu berubah dari yang sederhana ke arah yang
lebih kompleks, selalu berubah menuju arah kemajuan. Comte mengemukakan “hukum
tiga tahap”, yaitu bahwa suatu masyarakat mengikuti perkembangan
perubahan dengan pola seperti berikut:
a) Tahap Teologis dan Militer, yaitu
suatu tahapan dimana hubungan sosial bersifat militer, masyarakat senantiasa
bertujuan untuk menundukan masyarakat lain. Pemikiran-pemikiran masyarakat
dalam tahap ini ditandai oleh kuatnya pemikiran yang bersifat adikodrati, yaitu
dikuasai oleh suatu kekuatan yang berasal dari luar diri manusia, kuatnya
pemikiran magis regius, pemikiran yang bersifat rasional dan berdasarkan
penelitian tidak dibenarkan.
b) Tahap Metafisik dan Religius, yaitu
suatu tahapan dimana dalam masyarakat sudah terjadi adanya suatu hubungan atau
jembatan pemikiran yang menghubungkan masyarakan militer dan masyarakat
industri. Pengamatan atau penelitian masih dikuasai oleh imajinasi tetapi lambat
laun semakin merubahnya dan menjadi dasar bagi suatu penelitian.
c) Tahap Ilmu Pengetahuan dan Industri,
yaitu suatu tahapan dimana industri mendominasi hubungan sosial dan produksi
menjadi tujuan utama manyarakat.
b.
Pola
Siklus
Menurut pola siklus, masyarakat
berkembang laksana sebuah roda. Pada suatu saat ada di atas, saat lain di
bawah. Masyarakat mengalami kemajuan dalam peradabannya, namun suatu saat akan
mengalami kemunduran bahkan mungkin mengalami suatu kemusnahan. Perjalanan
peradaban manusia laksana sebuah perjalanan gelombang, bisa muncul tiba-tiba,
berkembang, kemudian lenyap. Bisa juga diibaratkan seperti perkembangan seorang
manusia mengalami masa muda, masa dewasa, masa tua dan kemudian punah.
c.
Gabungan
Beberapa Pola
Teori ini menggabungkan pola linear
dan pola siklus. Perubahan sosial dalam masyarakat bias berbentuk pola siklus
dan linear. Contoh perubahan linear, dicontohkan oleh pemikiran Marx, Menurut
Marx, masyarakat berubah dari masyarakat komunis tradisional ke arah komunis
kaum borjuis yang akan dimenangkan oleh kaum buruh kemudian akan membentuk
masyarakat komunis. Pemikiran siklis Marx terlihat dari pandangannya bahwa
sejarah manusia adalah sejarah perjuangan terus menerus antara kelas-kelas
dalam masyarakat. Setelah satu kelas menguasai kelas lainya siklus akan
berulang lagi.
Max Weber, salah satu tokoh yang menggabungkan pola siklus
dan linear dalam melihat perubahan sosial. Pandangan siklusnya terlihat dalam
mengkaji jenis wewenang yang ada dalam masyarakat. Menurutnya, di dalam
masyarakat terdapat tiga jenis wewenang, yaitu wewenang kharismatis,
rasional-legal, dan tradisional. Wewenang yang ada dalam masyarakat akan
beralih-alih: wewenang kharismatis akan mengalami rutinisasi sehingga berubah
menjadi wewenang tradisional atau rasional legal, kemudian akan muncul wewenang
kharismatis kembali, dan itu akan berulang lagi. Sedangkan pandangan linearnya
terlihat dari cara memandang masyarakat, bahwa perubahan masyarakat akan menuju
kearah peningkatan yaitu masyarakat yang rasional (rasionalitas).
2.3
Faktor-faktor Penyebab Perubahan Sosial
Prof.Dr.Soerjono menyebutkan, ada dua faktor yang
menyebabkan perubahan sosial dalam masyarakat, yaitu :
1.
Faktor
Intern
1) Bertambah dan berkurangnya penduduk
2) Adanya penemuan-penemuan baru yang
meliputi berbagai proses, seperti di bawah ini:
a. Discovery, penemuan unsur kebudayaan
baru
b. Invention, pengembangan dari
discovery
c. Inovasi, proses pembaharuan
d. Konflik dalam masyarakat
2.
Faktor
Ekstern
1) Faktor alam yang ada di sekitar
masyarakat yang berubah, seperti bencana alam
2) Pengaruh kebudayaan lain dengan
melalui adanya kontak kebudayaan antara dua masyarakat atau lebih yang memiliki
kebudayaan yang berbeda. Akulturasi dan asimilasi kebudayaan berperan dalam
perubahan ini.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan
Ø
Faktor yang
mendorong jalannya proses Perubahan sosial:
·
Kontak dengan kebudayaan lain.Pendidikan formal yang maju.
·
Menghargai inovasi.
·
Toleransi terhadap penyimpangan.
·
Sistem
pelapisan
sosial yang terbuka.
·
Penduduk yang heterogen.
·
Orientasi ke masa depan.
·
Selalu berusaha yang pantang menyerah guna meningkatkan. taraf
hidup ke arah yang lebih baik.
·
Tidak cepat puas terhadap keberhasilan.
Ø
Faktor yang
menghambat Perubahan Sosial:
·
Kurangnya hubungan dengan masyarakat
lain.
·
Perkembangan ilmu pengetahuan yang
lambat.
·
Sikap masyarakat yang tradisional.
·
Komposisi
penduduk yang homogen.
·
Takut terjadi goncangan integrasi sosial.
·
Prasangka buruk terhadap hal baru/asing.
·
Sistem
sosial tertutup.
·
Kebiasaan/ adat istiadat yang sudah tertanam kuat dalam diri
masyarakat tersebut ( kebudayaan yang sudah mendarah daging).
2.4
Bentuk – bentuk perubahan sosial
- Perubahan yang lambat dan cepat
Perubahan yang lambat ( evolusi ) adalah: perubahan yang biasanya tak terencanakan,
terjadi karena masyarakat ingin menyesuaikan dengan kebutuhan, keadaan /kondisi
baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat .Perubahan
yang evolusioner sering tidak dirasakan sebagai perubahan, karena masyarakat
telah berhasil menyesuaikan diri secara sempurna terhadap perubahan yang
terjadi.
Perubahan
yang cepat (revolusioner) adalah:
Perubahan ini dapat terjadi tanpa rencana, tetapi dapat pula direncanakan
terlebih dahulu.perubahan/ pergantian secara cepat terhadap berbagai aspek
kehidupan yg penting yang mengenai dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan
masyarakat.
- Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
Perubahan
kecil adalah perubahan
yang terjadi tidak membawa pengaruh langsung atau berarti dalam masyarakat. Contohnya, Perubahan mode rambut tidak mengakibatkan perubahan
pada lembaga kemasyarakatan.Perubahan besar adalah perubahan
yang terjadi membawa pengaruh langsung atau berarti dalam masyarakat. Contohnya, Industrialisasi
yang pada masyarakat agraris yang akan membawa pangaruh besar dalam
masyarakat.
- Perubahan yang dikehendaki dan yang tidak dikehendaki
Perubahan
yang
dikehendaki adalah: Perubahan yang telah
direncanakan terlebih dahulu oleh pihak yang menghendaki perubahan dalam masyarakat
(agent of change) bisa dari seseorang maupun institusi swasta maupun
pemerintah.Perencanaan perubahan masyarakat itu dapat disebut social
enginering atau social planning. Perubahan yang sengaja direncanakan itu
misalnya disebut dengan istilah pembangunan dan modernisasi. Perubahan yang tidak dikehendaki adalah: Perubahan ini terjadi di luar jangkauan
pengawasan masyarakat dan dapat menimbulkan akibat-akibat sosial yang tidak
diharapkan masyarakat, akibat yang ditimbulkan ini kebanyakan akibat yang
berdampak negatif. Dalam suatu perubahan yang sengaja dilakukan oleh Agent of
change, di sisi lain juga banyak kemungkinan menimbulkan perubahan yang tidak
dikehendaki.
2.5
Dampak dari Perubahan Sosial
Perubahan sosial baik itu perubahan sosial yang direncanakan
maupun yang tidak direncanakan pasti terdapat dampak/ akibat yang ditimbulkan.
Dampak tersebut bisa dibagi menjadi dua, yaitu: dampak positif dan
dampak negatif.
a.
Dampak
positif perubahan sosial
§
Memiliki
nilai-nilai dan norma-norma baru yang sesuai dengan perkembangan zaman.
§
Memiliki
struktur dan hubungan sosial baru yang lebih manusiawi.
§
Memiliki
pranata-pranata sosial baru yang lebih memungkinkan mereka memenuhi berbagai
kebutuhan hidup sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.
§
Menikmati
berbagai kemajuan di bidang sosial, ekonomi, politik maupun kebudayaan.
b.
Dampak
negatif perubahan sosial
§
Adanya
disorientasi nilai-nilai dan norma-norma.Munculnya konflik baik itu vertikal
maupun horizontal.
§
Tidak
berfungsinya secara normal pranata sosial yang ada.
§
Terjadinya
berbagai kerusakan lingkungan.
§
Munculnya
krisis multidimensi ( sosial, ekonomi, politik, budaya dan keamanan), yang
berakibat pada terjadinya proses pemiskinan dan memudarnya legitimasi pemimpin
masyarakat politik.
III.
KESIMPULAN
Perubahan sosial merupakan gejala pergeseran atau
pergantian yang bersifat normal dan universal artinya perubahan itu penting dan
pasti terjadi pada masyarakat apapun dan dimanapun sebagai suatu variasi dari
cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis,
kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun difusi ataupun
penemuan baru dalam masyarakat.
Terjadinya perubahan sosial dalam suatu masyarakat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor yang berasal dari dalam masyarakat
itu sendiri maupun faktor yang berasal dari luar masyarakat. Seperti hal nya
kejadian yang lain apabila terdapat apabila ada sebab yang melatarbelakangi
terjadinya suatu kejadian pasti terdapat akibat yang ditimbulkan dari adanya
kejadian tersebut. Begitu pula dengan perubahan sosial disamping ada faktor
penyebab terjadinya perubahan sosial juga terdapat akibat/ dampak dari
perubahan sosial itu sendiri, baik dampak yang bersifat positif maupun yang
bersifat negatif.
DAFTAR PUSTAKA
Narwoko J.Dwi,Bagong Suyanto. 2011. Sosiologi Teks
Pengantar dan Terapan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Saptono, Bambang Suteng. 2006 .Sosiologi untuk SMA Kelas X.Jakarta :
Phibeta.
Soekmono,
R.tt. 1988. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jakarta : Kanisius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar